top of page
ダウンロード.jpg

01. Tuhan yang sedang bermain-main

Tuhan merupakan personifikasi sosok tak kasat mata jenius. Tidak ada manusia yang hakikatnya tahu meskipun kebanyakan berlomba-lomba sok tahu.

Benedikt juga katanya sok tahu.


Seringkali pria hidung bangir asal Swedia itu berteriak sambil menggebrak meja penelitiannya, "Aku melihat burung perkutut di majalah satwa. Itu sahabatku!! Tobias bereinkarnasi menjadi burung perkutut!"

Hampir semua di kota Haparanda mengenal siapa Benedikt dan sahabatnya, Tobias. Dua ilmuwan konyol yang menggalakkan sensus jumlah binatang untuk disatukan dengan populasi manusia dan dibandingkan dari tahun ke tahun.

Beberapa warga resah namun tidak ada niat menggugat secara hukum karena aksi Benedikt tidak menimbulkan kerugian secara properti apalagi fisik. Ditambah kematian Tobias akibat tertabrak truk dua tahun lalu di jalan raya, pikir mereka otak benedikt hanya semakin terganggu akibat syok.


Pasalnya, umat Khatolik tidak mengenal filsafat reinkarnasi sehingga pastor setempat, dibantu beberapa konsultan kejiwaan mencoba bermusyawarah atau pria itu terpaksa ditahan akibat penistaan agama.


"Tapi aku melihatnya, Pastor. Tobias memiliki tanda lahir mirip tulang ikan di lengannya. Burung perkutut itu juga punya di sayapnya!"


Menurutnya Tuhan hanyalah jenius yang sedang bermain-main. Karena sama seperti bumi yang terus bergulir, jumlah nyawa yang mengisinya juga tidak pernah berubah.


ᅠᅠᅠᅠSejuta nyawa mati, sejuta nyawa lagi lahir.

ᅠᅠᅠᅠSeratus juta nyawa hilang, seratus juta nyawa lagi hadir.


Menjadi manusia atau hewan, hanya itu pilihannya. Tobias, menurut Benedikt sangat beruntung karena kembali ke dunia menjadi seekor perkutut. Bayangkan saja jika terlahir menjadi kecoa atau kelabang. Tikus atau semut.

Nama Benedikt dan konsep kepalanya yang dianggap sinting mengisi halaman depan surat kabar Norrbotten, setelahnya Benedikt dijebloskan ke rumah sakit jiwa Stockholm dengan pengawasan khusus. Burung perkutut yang dimaksud juga segera dicari dan disuntik mati. Berita itu baru surut setelah wartawan beralih menyorot skandal perselingkuhan artis ibukota yang hamil hingga melahirkan seorang bayi perempuan.


Benedikt berteriak kegirangan menendang-nendang tempat tidurnya. Masyarakat Norrbotten masih saja menolak percaya.


Headline koran Selasa pagi ini diisi foto  bayi cantik dengan tanda lahir berbentuk tulang ikan di lengannya.

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ                                                        ♞ flos, kamar tidur, 4 januari 2022

januari 2022: 概要
276937565-352-k926405.jpg

02. 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢; Atasnya Bentala

Katanya Tuhan menciptakan dunia dan isi sesuai kodratNya. Sejurus kasta. Selintas samudra.

Tidak ada yang tidak berputar untuk bergerak. Semesta begitu. Otak pun begitu.

𝗟𝗔𝗟𝗨 𝗔𝗣𝗔 𝗚𝗨𝗡𝗔𝗡𝗬𝗔 𝗕𝗔𝗡𝗚𝗦𝗔 𝗞𝗘𝗖𝗢𝗔────??!

𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 tidak terdefinisi dalam kasta manapun, (seharusnya) tidak masuk di rantai makanan manapun, bahkan (rumornya) tidak bisa mati meski diserang bom nuklir.

Sepertinya memang benar; Tuhan menolak turun ke bumi karena takut dengan keberadaan kecoa.

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ                                                      ♞ flos, ruang tamu, 12 januari 2022

januari 2022: 概要
New Moon Rituals — The Hoodwitch.jpg

03. Good Girl Syndrome B

Suatu hari A bertanya;
ᅠᅠᅠᅠ"Mana yang lebih membuat puas, hanya mengunyah atau hanya menelan?"

Pertanyaan sederhana yang benar-benar tak terpikirkan selama ini oleh B. Membuatnya segera menyiapkan sandwich di atas piring kecil untuk melakukan dua kali eksperimen.

ᅠᅠᅠᅠ𝘔𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘭𝘢𝘯.


Pertama ia coba dulu dengan mengunyah lalu segera melepeh tanpa menelannya. Lidahnya bisa menikmati tekstur segar dari selada, gurih dari daging ham, juga lembut dari keseluruhan roti, namun kepuasan dari makanan itu sama sekali tak ada.


Kedua ia coba lagi dengan memasukkan potongan kecil sandwich agar bisa langsung ditelan. Sedikit kurang valid karena mau tidak mau harus menyenggol papila saat memaksakannya melewati kerongkongan tapi hasilnya hanya berbeda sedikit; kepuasan dari makanan itu ada tapi dengan persentase yang kecil sekali.

B kemudian menjelaskan; "Aku tidak yakin. Mudah untuk mengunyah tanpa menelan, tapi aku tidak bisa mencoba menelan tanpa mengunyahnya."

A yang memahami ketidakpuasan B kemudian memberi sedikit ide; "Kalau begitu coba potong semua lidahmu dan lakukan lagi percobaan kedua, nanti beritahukan hasilnya padaku.

ᅠᅠᅠᅠ──bagaimana? "

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ

ᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ                                                      ♞ flos, kamar tidur, 31 januari 2022

januari 2022: 概要
  • Twitter

©2022 written by flos

bottom of page